Jumat, 29 Maret 2019

Etika bicara seorang muslim terhadap teman sebaya



Ina Arlina
181130053

 Etika bicara seorang muslim terhadap teman sebaya.



Pada saat ini dinilai sangatlah rendah mengenai kemampuan berbicara dengan teman sebaya, hal ini dikarenakan pengaruh globalisasi budaya barat yang merajalela di kalangan kaum muda, dan juga kurangnya perhatian orang tua terhadap anak-anaknya serta lingkungan yang membuat para remaja tidak memperdulikan etika-etikanya dalam berbicara, mereka tidak berpikir tentang pentingnya etika berbicara apalagi dengan teman sebaya, sehingga hal ini melunturkan budaya Indonesia yang kita miliki.
Sejatinya, Islam tidak penah melarang manusia untuk berbicara. Berbicara justru sangat dianjurkan jika pembicaraan itu mengandung manfaat dan kebaikan. Tetapi sebaliknya, sangat dilarang berbicara jika pembicaraan itu mengandung keburukan dan penyesatan.
Sebagai mana Nabi Muhammad Saw bersabda:
 "Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir hendaknya ia berbicara yang baik-baik atau diam." (Al-Hadis).

Maka pada kesempatan ini saya akan membahas tentang etika berbicara seorang muslim dengan teman sebaya.

1.Berkata baik atau diam.
Adab dalam berbicara adalah berhati-hati dan memikirkan terlebih dahulu sebelum berkata-kata.
Setelah direnungkan bahwa kata-kata itu baik dan tidak menyakiti orang lain, maka hendaknya ia mengatakannya. Sebaliknya, bila kata-kata yang ingin diucapkannya jelek atau mampu menyakiti orang lain, maka hendaknya ia menahan diri untuk mengatakanya  dan lebih baik untuk diam karena hal itu mampu menyakiti orang yang diajak bicara.

2.Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna.
Sesuatu yang tidak bermanfaat/tidak berguna, bisa berupa perkataan atau perbuatan; perkara yang haram, atau makruh, atau perkara mubah yang tidak bermanfaat.
Oleh karena itu, supaya terhindar dari bahaya lisan/ucapan, hendaklah seseorang selalu berusaha membicarakan segala sesuatu yang mengandung kebaikan dan jangan berbicara asal saja apalagi berbicara yang tidak ada mamfaatnya. Jika tidak bisa, hendaknya diam saja karena diam lebih baik.

Nabi Muhammad menyatakan,
“Termasuk kebaikan islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

3.Jangan berbicara terlalu cepat
Jika kita bicara dengan cepat, maka orang yang mendengarkan akan kebingungan dalam mengartikan apa saja yang kita sampaikan.
Aisyah RA pernah berkata, "Sesungguhnya Rasulullah apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya." (Muttafaq 'Alaih).

4.Jangan pernah mengolok-ngolok orang lain.
Jangan mengolok atau menghina baik dari tingkah laku apalagi dari segi fisiknya karena bisa jadi orang diolok-olok itu lebih mulia disisi Allah karena Allah melihat seseorang bukan dari segi fisik melainkan dari kadar keimanan dan ketakwaan, serta tidak diperbolehkan mengolok-ngolok karena bisa jadi orang yang mengolok-ngolok mendapatkan olokan yang lebih parah dari orang banyak/orang lain (karma).

أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Artinya:
tulisan arab alquran surat al hujuraat ayat 11“11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki mengolok-olok kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.” (al-Hujuraat: 11)


Nah hal mengolok-ngolok biasanya dilakukan oleh teman sebaya sebagai bahan yang dijadikan lulucon agar teman yang lain yang mendengarnya dapat tertawa, Namun hal ini mampu membuat orang yang di olok-oloknya sakit hati.
Jadi, jauhilah sikap ini. 

5.Jangan berbisik-bisik
Ketika ada temanmu yang lain maka jangan pernah kamu berbisik diantara temanmu yang lainnya lagi hal ini mampu membuat orang lain tersindir.
Hal ini juga di tegaskan oleh Allah Swt.

Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman:

لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا

yang artinya: “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma`ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia”. (An-Nisa: 114).


Jadi dapat disimpulkan bahwa ketika kita berbicara hendaklah kita memiliki adab-adabnya. Walaupun itu teman sebaya kita. Tetap jaga tatakrama, tetap jaga sopan santun dan jangan pernah melukai teman kita dengan perkataan yang menyakitkan dan perkataan yang mampu menyindir.




https://www.dakwatuna.com/2015/05/22/69038/adab-dan-etika-berbicara-dalam-islam/amp/

Jurnal Prakarsa Paedagogia
ISSN 2620-9780 (Online),

Vol. 1 No. 1, Juni 2018 Hal. 49-60

https://www.matrapendidikan.com/2016/10/cara-berkomunikasi-yang-baik-dengan.html?m=1

http://www.ahmadtabrani.web.id/


20 komentar:

  1. Bagus EYD dalam menulis kata nya
    Good lah

    BalasHapus
  2. Nanti kita diskusikan permasalahan ini di forum kela kita , kita kaitkan dengan realita kehidupan di masa sekarang

    BalasHapus
  3. kaya pernah denger kata katanya😂

    BalasHapus
  4. Bagusss rapi pagi,,, semoga bermanfaat😊

    BalasHapus
  5. Bagusss rapi pagi,,, semoga bermanfaat😊

    BalasHapus

Etika bicara seorang muslim terhadap teman sebaya

Ina Arlina 181130053  Etika bicara seorang muslim terhadap teman sebaya. Pada saat ini dinilai sangatlah rendah mengenai kemampuan ...